Hukum Membaca Al Quran Secara Langsung Dari Mushaf Didalam Sholat

Tags

Oleh Profesor Dr Ali Jum'ah (Mufti Mesir) :

Saiyidah 'Aisyah R.A pernah sholat dan berma'mum kepada seorang maula (budak lelaki yang telah dimerdekakan) miliknya yang bernama Zakwan. Pada saat itu, dia (Zakwan) membaca al-qur'an dari mushaf. "hadits ini disebutkan oleh Bukhari secara ta'liq, dalam kitab shohihnya, vol 1 hlmn 245, Bab Imamat al Abdi wa Al Maula; diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah, Mushannaf Ibnu Abi Syaibah, vol 2, hlmn 123; dan Baihaqi, As Sunan Al Kubra, vol 2, hlmn 253".

Oleh karena itu, Ulama Mazhab Syafi'i dan Mazhab Hambali berpendapat boleh membaca al-qur'an secara langsung dari mushhaf ketika sholat.

Pendapat mazhab ini disampaikan oleh Imam Nawawi; beliau berkata, :
 
 
(فَرْعٌ)
لَوْ قَرَأَ الْقُرْآنَ مِنْ الْمُصْحَفِ لَمْ تَبْطُلْ صَلَاتُهُ سَوَاءٌ كَانَ يَحْفَظُهُ أَمْ لَا بَلْ يَجِبُ عَلَيْهِ ذَلِكَ إذَا لَمْ يَحْفَظْ الْفَاتِحَةَ كَمَا سَبَقَ وَلَوْ قَلَّبَ أَوْرَاقَهُ أَحْيَانًا فِي صَلَاتِهِ لَمْ تَبْطُلْ وَلَوْ نَظَرَ فِي مَكْتُوبٍ غَيْرِ الْقُرْآنِ وَرَدَّدَ مَا فِيهِ فِي نَفْسِهِ لَمْ تَبْطُلْ صَلَاتُهُ وَإِنْ طَالَ لَكِنْ يُكْرَهُ نَصَّ عَلَيْهِ الشَّافِعِيُّ فِي الْإِمْلَاءِ


Imam Nawawi : Seandainya Musholli membaca Al-Qur'an dari mushaf maka tidak batal sholatnya, sama halnya simusholli hafal atau tidak hafal ayat yang dibaca tersebut, bahkan wajib hukumnya membaca dari mushaf apabila simusholli tidak hafal surat al-fatihah . . .
(Al Majmu', Juz 4, hlmn 27./Hal.95 :Shamela)

Syaikh Rahibani mengambil pendapat Imam Ahmad radiyaLLahu 'anhu, beliau berkata, " Boleh bagi orang yang solat (membaca, melihat dan memandang mushaf), Ya'ni al Quran.


وَ) لِمُصَلٍّ (قِرَاءَةٌ بِمُصْحَفٍ، وَنَظَرٌ فِيهِ) ، أَيْ: الْمُصْحَفِ قَالَ أَحْمَدُ: لَا بَأْسَ أَنْ يُصَلِّيَ بِالنَّاسِ الْقِيَامَ، وَهُوَ يَنْظُرُ فِي الْمُصْحَفِ قِيلَ لَهُ: الْفَرِيضَةُ؟ قَالَ: لَمْ أَسْمَعْ فِيهَا شَيْئًا. وَسُئِلَ الزُّهْرِيُّ عَنْ رَجُلٍ يَقْرَأُ فِي رَمَضَانَ فِي الْمُصْحَفِ، فَقَالَ: كَانَ خِيَارُنَا يَقْرَءُونَ فِي الْمَصَاحِفِ
  

Imam Ahmad berkata "Tidaklah mengapa bagi `musholli melakukan solat malam (qiyamulail) dengan orang lain Sedangkan dia melihat mushaf." Ditanyakan kepada Imam Ahmad radiyaLLahu anhu. "Bagaimanakah dengan solat fardhu"? Imam Ahmad menjawab, Aku tidak mendengar sedikitpun tentang hal itu.

Az Zuhri pernah ditanya tentang seorang lelaki yang membaca mushaf (ketika di dalam solat) di bulan Ramadhan. Beliau (az Zuhri) menjawab,

"Orang-orang yang terpilih (tokoh-tokoh) di antara kami membaca al Quran dari mushaf-mushaf " - Syaikh Ar Rahibani,

(Mathalib Ulin Nuha, Juz 1, hlmn 483 dan 484.)

Hanya pada kalangan ulama Mazhab Maliki saja yang menyatakan hukumnya (membaca mushaf) adalah makruh baik dalam solat fardhu ataupun sholat sunat. Sementara pada ulama' Mazhab Hanafi berbeda-beda pendapat di kalangan mereka.

Atas dasar ini, kami berpandangan yang rojih dan yang kuat adalah pendapat Jumhur Ulama' yang mengatakan bahwa membaca al Quran dari mushaf di dalam sholat itu sah dan tidak haram.


Sumber :

Prof Dr Ali Jum’ah, Al Bayan – Al Qawin li Tashbih Ba’dhi al Mafahim.


EmoticonEmoticon